Gelaran

Mengingat dan memahami ajaran/kebudayaan serta kearifan lokal akan membuat kita tidak saja menjadi penjaga nilai, tetapi juga akan menjadi nilai plus (manusia unggul) dalam mengarungi samudera kehidupan.

Berikut disajikan nilai ajaran dari leluhur, semoga saja bisa bermanfaat, dan maaf jika ada tafsir yang tidak pas atau tidak berkenan, Sumonggo dinikmati.

*gelar tikar, sediakan kopi , teh, pisang goreng dan rokok*

SUGIH TANPO BONDO
Kaya Walaupun Tidak Memiliki Harta
Gambaran seseorang yang hidup sejahtera walaupun tidak memiliki harta melimpah. Karena kebaikannya terhadap sesama, karena besar jasanya kepada orang lain, maka setiap menghadapi kesulitan, tanpa meminta bantuan kepada siapapun, sudah ada yang menolong. Tidak ada masalah yang tidak dapat di selesaikan, cerdas, pandai dan bijaksana.

DIGDOYO TANPO AJI
Sakti Mandraguna Walaupun Tanpa Senjata
Gambaran seseorang yang sangat kuat, sentosa. Sakti lahir atau fisiknya karena berbadan sehat, sakti badannya karena kepada Tuhan selalu dekat

NGELURUG TANPO BOLO
Menyerang tanpa membawa kawan / pasukan
Gambaran seseorang yang sangat pemberani. kepada siapapun (Kecuali Tuhan) tidak takut. Karena tidak pernah berniat jahat dan tidak pernah berbuat jahat, tidak punya musuh, karena semua orang dianggap teman

MENANG TANPO NGAROSAKE
Menang tanpa mengalahkan/merendahkan
Gambaran seseorang yang sangat pandai dalam menyelesaikan perbedaan pendapat atau konflik, tetapi, karena sangat bijaksana, dalam menyelesaikan konflik tadi, lawannya tidak merasa kalah, tidak dipermalukan, tidak kehilangan harga diri

PERANG TANPO TANDING
Perang tanpa berkelahi, dalam artian memerangi nafsu diri sebagai jihadu akbar ( jihad besar). Tidak pernah berdebat, bertengkar atau tidak ada yang menandingi cara kerja dan hasil kerja daripada mereka ini.

MULYO TANPO PUNGGOWO
Dimulyakan, disambut, dihargai, diberi hadiah, diperhatikan, walaupun mereka sebelumnya bukan orang alim ulama, bukan pejabat, bukan sarjana ahli tetapi memiliki perilaku yang unggul.